5 Cara Jitu Menentukan Harga Jual Bagi Pemilik Usaha Kecil

admin

Harga jual adalah harga yang ditawarkan penjual kepada pelanggan. Kebanyakan pemilik usaha kecil kesulitan menentukan harga yang tepat untuk produk yang mereka jual.

Selain itu, harga jual inilah yang menentukan berhasil atau tidaknya usaha kecil dan menengah. Untuk itu, berikut beberapa pedoman bagi pelaku UMKM dalam menentukan harga jual yang tepat bagi konsumen, produsen, dan pasar.

1. Berdasarkan biaya produksi

Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Biaya produksi ini meliputi biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). Biaya tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh jumlah produk yang dihasilkan, seperti sewa gedung/toko, pajak pembangunan, dan asuransi.

Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang dipengaruhi oleh jumlah produk yang dihasilkan, seperti biaya bahan baku, pengemasan, tenaga kerja, dan operasional.

Misalnya, seorang operator usaha kecil ingin menjual 1.000 blockchain. Biaya pembuatan gantungan kunci (misal Rp 500.000) Biaya tetap. Rincian biaya variabel adalah sebagai berikut.

Bahan Baku : 1.000 x 1000 Rupee Indonesia = 1.000.000 Rupee Indonesia Tenaga Kerja : 1.000.000 Rupee Indonesia x 1 orang = 1.000.000 Rupee Indonesia Kemasan : 500 x 1000 Rupee Indonesia = 500.000 Rupee Indonesia Peralatan dan operasional = 500.000 n Rupee Indonesia

Jadi total biaya produksi pembuatan 1000 gantungan kunci adalah Rp 3.500.000.

Setelah total biaya produksi diketahui, pelaku UMKM tinggal membagi total biaya produksi dengan jumlah yang diproduksi. Rp 3.500.000 : 1000 unit = Rp 3.500/unit. Anda bisa menentukan harga jualnya dengan menetapkan Rp 3.500 sebagai harga dasar.

2. Perhitungan Keuntungan/Laba

Setelah total biaya produksi diketahui, usaha kecil dapat menentukan margin keuntungan yang diinginkan (misalnya 40%). Kemudian, hitung harga jualnya sebagai:

Harga jual = biaya produksi per unit + (persediaan x biaya produksi per biji) Jadi menurut perhitungan, harga jual produk tergantung pada rasio keuntungan. Artinya, Rs 3.500 + (40% x Rs 3.500) = Rs 4.900 atau dibulatkan ke atas. Masing-masing Rp 5.000.

Jadi, Anda menjual gantungan kunci seharga Rs 5.000 dan mendapatkan keuntungan 40% atau masing-masing Rs 1.400.

3. Harga batu kunci

Penetapan harga prima adalah metode penentuan harga jual dengan menggandakan harga pokok suatu produk atau menambahkan margin 100%. Misalnya modal yang dibutuhkan untuk membuat satu produk adalah Rp 100.000, dan harga dasar memungkinkan Anda menjual produk tersebut seharga Rp 200.000.

4. Harga titik impas

Cara lain yang dapat Anda gunakan untuk menentukan harga jual adalah dengan menggunakan penetapan harga titik impas. Penetapan harga titik impas adalah suatu metode penjualan suatu produk dengan harga berdasarkan modal produksi atau dengan harga keuntungan nol.

Metode penetapan harga titik impas biasa digunakan oleh usaha kecil ketika ingin memenangkan pelanggan dan mengusir perusahaan atau pesaing.

5. Harga Pesaing atau Pesaing

Selain keempat cara di atas, ada cara lain yang mudah digunakan untuk menentukan harga jual suatu produk. Maksudnya mengamati harga jual produk sejenis kompetitor.

Misalnya, jika pesaing Anda menjual masker seharga INR 20.000/bungkus, Anda dapat menyesuaikan harga jual produk Anda agar sesuai dengan pesaing Anda. Anda bisa menjual di bawah harga jual pesaing Anda (Rp 18.000) atau di atas harga jual pesaing Anda (Rp 22.000).

Also Read

[addtoany]

Tags